DENPASAR - Sejalan dengan pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mengintensifkan Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar guna memenangkan Pemilu 2024, disambut semangat oleh Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry.
DPD Golkar Bali menggelar Rakorda MPO (Media dan Penggalangan Opini) dan pelatihan fungsionaris di Kantor DPD Golkar Bali pada Minggu (12/2/2023).
Sejalan dengan pemikiran ketua umum DPP Partai Golkar dengan mengupayakan dan memanfaatkan media elektronik untuk berkampanye.
I Nyoman Sugawa Korry juga menyebutkan bahwa bakal bertarung merebut kursi DPR RI pada Pemilu serentak 2024 nanti.
" Ini bagian dari konsekuensi sebagai ketua DPD Partai Golkar Bali. Kalo untuk DPRD Provinsi itu sudah zona nyaman, karena saya sudah mengambil jabatan Ketua DPD saya harus mampu bergerak dan membantu di seluruh kabupaten, " terangnya.
Jumlah kursi DPR RI dapil Bali sebanyak 9 kursi yang kini hanya baru bisa direbut 2 kursi dari Golkar yaitu Gde Sumarjaya Linggih dan AA. Adhi Bagus Mahendra Putra. Sedangkan 7 kursi lainnya diisi partai PDIP 6 kursi dan Demokrat 1 kursi.
" Saya maju di DPR RI bukan untuk jabatan semata, Namun, lebih kepada tanggungjawab sebagai Ketua DPD dan demi mengayomi Kabupaten dan Kota di Bali, " tambahnya.
Pada hari yang sama di ruangan yang berbeda Putu Iwan Karna selaku Wakil Ketua Bidang MPO DPD Golkar Bali mengungkapkan, pelatihan fungsionaris itu dilaksanakan guna membentuk mindset para kader Golkar yang nantinya akan bertarung pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berebut Anies Baswedan
|
Ia juga memandang dalam bincang - bincangnya bahwa penyebaran informasi melalui media konvensional telah tergerus oleh adanya media sosial.
" Media konvensional itu bila diukur dulu nilainya 10 sekarang mungkin 4 dan yang 6 lagi yang menguasai adalah media sosial dan digital, " ungkapnya.
Haris Kusworo selaku Departemen MPO DPP Golkar yang juga sejalan dengan pemikiran Iwan Karna, Rakorda MPO digelar guna menggenjot kinerja MPO di masing-masing DPD Golkar se-Indonesia.
"Tugsa MPO tidak saja untuk menyebarkan informasi dan isu politik, tetapi juga dapat membaca kondisi politik dan masyarakat yang berkembang di lapangan secara pengamatan langsung maupun digital, " ujarnya.
Ia juga menginginkan bahwa meningkatkan media digital tetapi juga tidak melupakan media secara konvensional, " kita kombinasikan, " pungkasnya. (Ray)